Bagi si Pemarah! Ilmuwan Menemukan Otak Emosi Anda Ternyata Lebih Kecil


Anda seorang pemarah atau malah sudah mendapat gelar si pemarah? Mulai saat ini saatnya kemarahan itu ditekan dan belajar menjadi orang yang lebih penyabar.

Pasalnya, berdasar hasil penelitian, otak emosi orang yang gampang marah lebih kecil dibanding orang normal.

Seperti dirilis The Sun, ilmuwan telah menemukan daerah otakyang mengatur emosi yang memainkan peran penting dalam perilaku agresif.

Mereka menemukan, orang-orang dengan gangguan eksplosif intermiten (intermittent explosive disorder/IED) berdasar penelitan terhadap para penderita yang mengalami episode singkat kemarahan yang tidak proporsional dan agresi, memiliki jumlah signifikan lebih rendah dari materi abu-abu di wilayahotaknya.

Para ahli yang mempelajari scan MRI dari 168 orang dengan dan tanpa IED. Mereka menemukan hubungan langsung antara mereka yang memiliki riwayat perilaku agresif dan tingkat pengurangan volume di materi abu-abu otaknya.

Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Biological Psychiatry: Neuroscience Kognitif dan Neuroimaging.

Dr Emil Coccaro, dari University of Chicago, mengatakan gangguan eksplosif intermiten didefinisikan sebagai berulang, bermasalah, agresi impulsif.

"Sementara lebih umum daripada gangguan bipolar dan skizofrenia dikombinasikan, banyak di ilmiah dan berbaring masyarakat percaya bahwa agresi impulsif hanya perilaku buruk yang membutuhkan sikap penyesuaian,” tuturnya.

"Namun data kami mengkonfirmasi bahwa IED adalah gangguanotak dan bukan hanya gangguan kepribadian,” lanjutnya.

Dr Cameron Carter, dari University of California, menambahkan temuan penting ini menunjukkan bahwa terganggunya perkembangan sirkuit emosi yang mengatur otak, mungkin mendasari kecenderungan seseorang memiliki tingkat kemarahan dan agresi yang lebih tinggi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagi si Pemarah! Ilmuwan Menemukan Otak Emosi Anda Ternyata Lebih Kecil"

Post a Comment