Dosen berkata: "Tuliskan 20 nama orang-orang yang kamu gak bakal bisa pisah dengannya." Siswi itu pun mulai menulis, ada nama tetangga, teman, keluarga,dll.
Kemudian dosen itu berkata: "Coret nama orang yang menurut kamu paling gak penting". Siswi itu kemudian menyoret nama tetangganya.
"Coret 1 lagi!" kata dosen. Siswi itu menyoret lagi. Sampai akhirnya nama 3 orang yang tersisa di papan tulis, yaitu ortu, suami dan anak.
Siswa/siswi yang duduk di dalam ruangan tidak bersuara, tapi katanya permainan?
Dosen pun akhirnya berkata:"Coret 1 lagi!" dengan nada datar.
Siswi ini dengan ragu-ragu menyoret nama ortunya..
Dalam seketika muncul lagi suara "Coret 1 lagi" siswi ini dengan tidak rela menyoret nama anaknya kemudian ia mulai menangis histeris.
Beberapa saat kemudian dosen bertanya kepadanya: "Orang yang paling dekat kan seharusnya ortu dan anak, karena orang tua yang melahirkan dan mendidik kamu, begitu juga dengan anakmu yang kamu susah payah lahirin terus dididik. Tapi kalau suami kan bisa kamu cari lagi yang baru. Kenapa orang yang paling gak bisa kamu tinggal itu malah suami?"
Ruangan kelas kembali sunyi dan orang-orang menunggu jawabannya.
Siswi itu akhirnya berkata: sesuai dengan berjalannya waktu, orang tua akan meninggalkan aku, anak juga akan bertumbuh sampai dewasa dia juga akan meninggalkan aku. Tapi kalau suami itu pasang hidup yang akan mendampingi aku.
Duh, jawaban yang bikin orang terharu kayak baru habis motong bombai nih… hiks…
Sponsored Ad
Memang bener pasang hidup kitalah yang akan selalu menemani kita sampai tua. Istri itu bagaikan penonton atau pendengar terakhir bagi sang suami. Dan suami itu bagaikan buku kas terakhir untuk sang istri.
Yang namanya penonton terakhir itu artinya bagaimana pun atau apa pun yang di alami suami, istrilah yang selalu mendukung sampai titik terakhir. Begitu juga yang namanya buku kas terakhir artinya seberapa banyak istri melahirkan anak dan cucu, suamilah orang yang akan terus menemaninya sampai titik akhir .
Waktu muda itu pacar, menjadi pasangan hidup dan kemudian menjadi orang tua, seiringnya waktu status kita akan berubahkan ?
Gak peduli seberapa banyaknya kekurangan di pasang kita, seberapa banyak kesalahkan yang telah ia lakukan, atau bahkan pernah menyakiti kita. Tapi dengan memaafkan sesama, saling toleransi, saling melengkapi inilah yang baru namanya cinta sejati.
Walaupun gak bakal seromatis yang kita bayangkan, tapi dengan ada cinta kasih, toleransi dan saling melengkapi, akan membuat kehangatan dalam pasangan itu bakal padam.
Banyak yang berpendapat, apa lagi sih yang gak lebih baik sehat walafiat? Apa lagi yang gak lebih baik punya banyak uang? Harusnya mesti di tambahin lagi nih, apa lagi yang gak lebih baik punya pasang hidup yang sejati. Benerkan?!
Sumber: coco01
0 Response to "Apa Pendapatmu : Orang tua, Suami, Atau Anak yang Paling "Gak Rela" Kamu Tinggal? Seorang Dosen Membuat Penelitian Tentang ini, Hasilnya…"
Post a Comment